Cerbung : My love, My bear (episode 2: tanpa sadar, kau isi kekosonganku)

Sejak desember itu aku dan nabil makin dekat, apalagi saat itu, aku dan muridku si toro berniat akan membentuk club panahan, aku tidak tahu kalo si nabil ini terlibat juga ikutan dalam membentuk club ini.
Toro adalah muridku yang sudah lulus setahun yang lalu. Dia menawarkan aku untuk bergabung ke club panahan yang rencananya dia akan bentuk.
Saat itu aku belum terlalu dekat dengan nabil, tapi saat toro mau bahas mengenai panahan denganku, nabil ikut serta ada di dalamnya.
Oleh sebab itu, nabil jadi tau rumahku karna saat itu dia ikut menemani toro yang mengantarku pulang.



Saat itu untuk mempersiapkan peralatan apa yang dibutuhkan club panahan. Toro mengajakku untuk ikut menemani dia membeli busa eva. Ketika itu aku sudah lumayan dekat dengan nabil.
Sebelum toro memintaku untuk menemani dia beli busa eva. Aku dan nabil berencana jalan untuk membeli peralatan naik gunung yang belum aku punya. Karna lokasinya dekat dengan rumah toro makanya nabil mau menemaniku dan sepulang dari situ kami ke rumah toro.
Saat ke toko outdoor, aku mengajak juga muridku yang lain wija. Wija adalah teman sekelas tama saat dulu masih sekolah di SMK.
Wija juga ingin mencari sepatu outdoor. Karna wija juga aku ajak ke gunung gede.
Setelah kami selesai berbelanja, aku dan nabil langsung berangkat k tempat toro. Sedangkan wija pulang ke rumahnya.
Dari rumah toro, aku dan toro naik motor sedangkan nabil juga naik motor sendiri.
Namun sayang, toko yang menjual busa eva itu ternyata tutup sehingga kami kembali dengan tangan kosong.
Kami kembali ke rumah toro. Dari rumah toro aku harus pulang, aku meminta nabil untuk mengantarku pulang.
Mungkin memang dasarnya dia baik. Makanya dia mau mengantarku pulang yang notabene arah rumahku justru melawan arah dari arah rumahnya.
Sebelum pulang kami pamit dengan toro. Saat itu toro mengatakan sesuatu.
"Bu, cocok sama nabil!" Uangkap toro
Aku agak kaget sambil berkata "hah? Mksdnya?"
Toro tersenyum dan berkata "hehehe,..gak bu..gapapa"

Aku mengabaikn itu lalu akupun pulang bersama nabil.


Saat desember aku merencanakan naik gunung gede. Jumlah anggota yang ikut hanya bertujuh, tama, nabil, vani (temennya nabil), khoir (muridku yang seangkataan nabil tp beda kelas dengan nabil), wija, aku dan temanku ningsih.
Saat itu grup WA sudah terbentuk, oleh sebab itu sebelumnya wija banyak tanya denganku masalah peralatan dan perlengkapan untuk naik gunung. Karna saat itu aku juga mencari ke toko outdoor, dia pun ikut mencari dan membeli.

Mengetahui aku dan yang lain ingin naik gunung gede. Toro pun tertarik untuk ikutan.
Saat si grup WA itu, kita menetapkan waktu untuk pertemuan pertama kita. Membahas peralatan dan perlengkapan naik gunung baik untuk individu maupun kelompok.
Tempat yang kami sepakati adalah smk tempat mereka sekolah dulu.
Saat itu jam ngajarku juga kosong, oleh sebab itu kami janjian ketemu di sana sekitar jam 2 siang.
Yang hadir saat itu hanya aku, ningsih, vani, nabil, dan tama.
Kami sepakat tama sebagai ketua tim pendakian kali ini.

Perlengkapan sudah dicatat apa saja yang dibutuhkan baik untuk individu maupun kelompok, logistik juga. Namun sayang, saat rapat pertama ini kami mengetahui kalau vani tidak bisa ikut dikarenakan tanggal berangkat kami berbenturan dengan tanggal dia ikut ujian masuk telkom. Sehingga ia tidak bisa ikut dengan kami.
Permasalahan kami saat rapat itu  tinggal akomodasi ke basecamp gunung putri.
Karna rencana kami nanjak ke gunung gede via gunung putri. Karna menurut yang sudah pernah naik via putri maupun via cibodas.
Trek gunung putri masih lebih baik dibanding trek cibodas.
Saat itu kami rapat sampe jam 5 sore kami sibuk mencoba kontek sana sini travel ataupun bis ingin kami gunakan.
Kami mempertimbangkan budget juga.

Sampe Saat itu kami belum menyepakati apapun mengenai kendaraan apa yang akan kami gunakan.
Berjalan waktu ternyata tama dan nabil mengajak teman-temannya.
Maka bertambahlah ifah,kiki, kafi, dah fikih.
Di grup kita menentukan pertemuan selanjutnya karna semua harus ngumpul terkait akomodasi ksana plus biaya simaksinya.

Tempat yang kami sepakati adalah kfc ki jalan raden inten. Saat itu nabil dan aku msh sering chatan. Saat itu nabil.menawarkan diri untuk menjemputku. Karna menurutku lumayan ada yang jemput maka aku terima tawarannya.

Hari itu, tiba untuk kumpul rapat kedua memfiksasi akomodasi dan pengumpulan uang simaksi. Nabil menjemputku.
Sampai di kfc, aku melihat tama sedang duduk sendiri.
Setelah itu kami menemui tama, saat itu hanya kami bertiga kemudian disusul oleh wija.
Seperti biasa orang indonesia suka ngaret.
Lumayan lama kami menunggu akhirnya semua lengkap terkumpul.

Membahas akomodasi yang tadi nya mau naek travel berubah jadi mengecer kendaraan umum. Setelah itu kami bubar. Pulang masing-masing. Yang masih tersisa saat itu cuma aku dan ningsih karna dia sedang ada janji juga dengan temannya. Selain itu nabil, ifah, fikih, kafi, kiki, dan tama masih di kfc setelah mereka solat ashar terlebih dahulu.

Saat solat ashar, di kfc hanya tinggal berdua aku dan ningsih. Saat itu kami memesan makanan karna kami belum makan siang. Setelah kami mendapati makanan, kami duduk berdua. Kemudian saat itu..terlontar dari mulut ningsih sebuah pertanyaan kepadaku.

Ningsih : na, kmu punya hubungan apa sama nabil?
Aku : hah? Maksudnya hubungan apaan?? Ya biasalah. Emang ada yang aneh?
Ningsih : maaf ni sebelumnya ya..kok ningsih ngerasa ada something diantara kalian berdua.
Aku : ah masa sih..perasaan biasa aja deh.
Ningsih : ya..ningsih mah ngerasanya sejak pertemuan kita di sekolah itu. Tatapan nabil ke anna tuh beda banget.
Aku : hah? Beda gimana? Perasaan sih biasa aja. Ga pernah merhatiin. Tapi klo dari perlakuan dia sih emang baik..tp anna ga pernah anggap lebih. Lagi juga tuh anak dkt nya ama guru cantiknya itu..
Ningsih : ya ga sih, aku sih ngerasanya gtu. Ada something ama dia k kmu. Tp gapapa sih na klo kamu ama dia. Ga kliatan bedanya ko. Cocok. Seriusan deh. Tapi..ya..liat juga klo mslh dia serius apa gak. Berarti harus mikirin pertimbangn orang tua gimana.

Aku bingung sambil tersenyum, menanggapi perkataan ningsih. Karna memang selama ini aku nyaman saja menganggap nabil sebagai muridku yang dekat. Toh selama ini aku juga dekat dengan murid2ku yang lain,misalnya saja sama arul..dari hal pribadi mana aja..arul tau. Karna aku sering curhat k arul.

Blom lama aku dan ningsih membicarakan itu. Nabil dan kawan-kawan nya kembali k kfc setelah mereka solat ashar.
Saat itu mereka langsung bergabung denganku dan ningsih. Sambil mereka pertimbangkan mau beli apa di kfc,aku teringat poin grab aku yang bisa ditukar di kfc. Lalu aku berikan k mereka dan mereka bisa tukar dengan ayam.

Selesai itu kami pulang. Saat pulang, lagi-lagi nabil yang mengantarku. Saat itu aku masih berpikir dia tetap muridku.
Sesampainya dirumah dan dia juga sampai dirumah. Aku dan dia mulai chatan lagi via WA.
Kemudian aku bercerita padanya tentang pertanyaan ningsih k aku.
Aku bilang k dia..bil, mba ningsih masa nyangka kita ada apa2 loh. Padahal kan kita biasa aja ya. Ga ada apa2. Hehehe.
Trus dia merespon..emg mba ningsih bilang apa..
Kemudian aku menceritakan apa adanya ke nabil. Setelah itu..respon dia hanya..ah nanti kalo ibu tau perasaan saya yang sebenernya ibu ngejauh lagi.

Jleb!
Saat dia bilang begitu aku langsung berpikir. Wah..jangan2 apa yang dibilang ningsih bener. Ada something dengan anak ini.
Antara takut dan penasaran aku mencoba mencari tahu perasaan anak itu padaku.
Hingga akhirnya dia berani untuk bilang, saya nyaman sama ibu, kalo ga ada chat ibu rasanya kesepian. Gapapa ya bu, kita tetep chatan.
Uhmm akhirnya aku tetap biarkan dia komunikasi denganku.

Hari menuju pendakian makin dekat, aku mang persiapkan diri dengan joging. Dan aku janjian dengan nabil untuk joging bareng. Jadilah waktu itu kami lari bareng di veldrum.
Saat itu sebenarnya perutku sedang sakit, namun karna karna janji maka aku berusaha buat menepatinya. Tak banyak putaran yang aku lalui larna kondisi fisiknya yg kurang fit.
Namun, dari sana aku dan dia malah asik ngobrol di pinggir lapangan yang ada di veldrum. Makin aku kenal dia, dia pun begitu banyak sekali pertanyaan tentang ibu hamidah yang sedang ia favorit kan itu.
Kemudia kepo masalah apa yang aku alami dng ibu hamidah tersebut.

Aku masih berusaha menutupinya..hingga ada suatu kejadian yang membuatku sakit hati dan sedih. Nabil yang saat itu dekat denganku pun bertanya ada masalah apa. Aku ceritakan yang terjadi antara aku dan ibu hamidah.
Dia berusaha tetap netral. Tp didalam pikiranku..tetap saja..dihati nabil ibu hamidah idolanya.
Princessnya dia.

--bersambung--

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istiqamah di jalan Dakwah