Maka nikmat Tuhan yang manakah yang engkau dustakan??
Manusia boleh berencana tapi  Allah adalah sebaik-baik pembuat rencana. Terkadang kita akan mengalami saat-saat ketika apa yang kita rencanakan atau inginkan tidak tercapai, dan saat itu lah keyakinan kita di uji. Apakah kita tergolong dalamorang-orang yang yakin akan rencana indah dari Allah atau bukan.
Tak mudah memang untuk bisa termasuk ke dalam golongan orang-orang yang bisa konsisten yakin. Karena mungkin saja kita sudah tahu akan tetapi untuk yakin dantenang menerima semua yang tidak sesuai keinginan kita itu tidak mudah. Kadang dalam prose situ kita mengalami sesuatu yang disebut kecewa. Mungkin saja itu wajar. Akan tetapi kecewa yang berlebihan pun tidak baik.
Untuk meyakinkan diri kita agar bisa cepat bangkit dari rasa kecewa itu adalah dengan banyak bersyukur.
Yup,banyak bersyukur.
Tanpa kita sadari, ketika kita merasa kecewa dengan kenyataan yang tidak sesuai harapan, bisa jadi saat tu sebenarnya kita lupa akan nikmat-nikmat Allah yang tak terhingga.
Ketika apa yang kita inginkan tidak tercapai, Allah tidak mengurangi nikmat-nikmat yang rutin Allah berikan pada kita tanpa bayaran. Nikat hidup, nikmat bernafas, nikmat melihat, nikmat mendengar, nikmat berjalan, nikmat islam, nikmat iman dan masih banyak nikmat-nikmatNya yang tak kan pernah cukup untuk di tulisan.
Ketika kita merasa kecewa, cobalah mengingat hal-hal beruntung apa yang kita miliki dan tidak dimiliki orang lain. Ataupun nikmat yang memang semua orang miliki tapi ada beberapa orang pilihan Allah yang tidak memilikinya. Missal saja orang penyandang cacat fisik atau pun mental. 
Bersyukurlah jasad kita masih diberi nikmat kesehatan yang luar biasa, yang memiliki imunisasi mantap, karena sejelek apapun cuaca. Kita masih bisa bertahan. Walaupun kadang flu menyerang, tapi itu tak sebanding dengan nikmat kesehatan yang di beri olehNya. 
Bersyukurlah mental dan akal kita masih diberi kesehatan yang baik. Karena tak pernah kita bayangkanbagaimana kondisi orang-orang yang kondisi mentalnya cacat. Ataupun kondisi mentalnya yang tertekan dan tidak bisa terkendali (orang gila). Kita , walau belum mendapat atau tidak mendapat yang kita inginkan sesungguhnya sedang ditunda untuk mendapatkan nikmat yang lebih dari apa yang kita harapkan. Bahkan dengan kondisi tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, Allah tetap member nikmat sehat mental. Dimana kita bisa manfatkan untuk menyelesaikan masalah hidup kkita atau pun berkarya melalui buah pemikiran kita.
 Jika udara, air, tanah, dan nikmat-nikmat lainya yang tidak kita minta tapi Allah berikan. Bagaimana dengan nikmat yang jelas-jelas kita minta??tentu Allah akan memberi lebih dari apa yang kita pinta.
Maka nikmat Tuhan yang manakah yang engkau dustakan??
tetaplah berpikir positif padaNya karena Dia sebaik-baik pembuat rencana.
Komentar
Posting Komentar