tanggal spesial untuk hari spesial...

memasuki awal baru... memasuki seperempat abad yang baru lagi..
setelah seperempat abad di lalui...maka ini awal baru untuk perjalanan seperempat abad berikutnya.
banyak hal yang terjadi yang justru membuat diri ini makin mengenal siapa sebenarnya aku.
kelebihan dan kekurangan apa yang ada pada diri.



seperti kejadian hari ini. di sebuah metro mini 47, dari pondok kopi.
menunggu metro ngetem dengan kesabaran..namun ternyata.. ditengah kesabaran itu Allah uji lagi.
aku tidak tahu lulus atau tidak dari ujian Allah itu. tapi satu yang aku sadari,, bahwa aku punya karakter tersembunyi...karakter tegas, agak galak, bahkan bisa dibilang pemarah.
mungkin bahasa temanku "aku itu terlalu sensitif"
singkat cerita.. ketika metro sudah hampir penuh, ada penumpang ibu-ibu dengan dua anaknya ingin naik 47, namun karna melihat tak ada lagi bangku yang kosong sepasang, ibu itu memilih tidak jadi naik dan menunggu yang lain.
di sisi lain, ibu2 timer tetap memaksa ibu tadi agar masuk ke metro dengan cara memaksaku pindah ke bangku depan yang tinggal satu. karena sebelahku kosong jadi kalau aku pindah, ibu tadi  bisa duduk dengan anaknya.
yang membuat ku kesal adalah... kenapa harus aku?
 sedang lain yang isinyha bapak2 sedang duduk tidak di suruh pindah.
apa memang buta atau apa ibu timer tadi, malah menyuruhku pindah.
sebenarnya aku males pindah, namun karna memikirkan ibu2 dengan anaknya tadi akhirnya aku mengalah. namun ketika mencoba aku duduk di depan, ternyata sempit. karena aku membawa tas ransel berisi netbuk. spontan aku bangun dan turun sambil merasa kesal dan berkata " yaudalah bu, saya aja yang ngalah gak usah naik metro ini "
sudah lama sekali aku nunggu metro ngetem, gak dapet duduk pula. sedang bangku yang lain terisi oleh bapak2 dan lelaki pecundang lainnya yang mementingkan egonya.
aku tahu, makin kemari akan makin sedikit jumlah cowok gentle yg merelakan bangkunya untuk kaum wanita. karna itu aku turun dan kesal.
ketika turun aku langsung melihat ada metro 47 yang lain yang sedang berjalan.
sambil melambaikan tangan aku berteriak, "bang pake ngetem gak?? kalo gak ngetem saya mau naik"
abang keneknya membalas teriakan. " gak bu,, ayo naik aja"
dengan puas saya naik dan duduk di bangku yang masih kosong.
dengan emosi, saya ngedumel ke arah metro sebelumnya.."makan tuh ngetem,,, serakah sih loh,,bayar sama gegayaan, maksa penumpang di padet2in" niat tuh orang pengen dapet penumpang lebih dengan memaksa ibu dan anaknya naik, malah membuat ia kehilangan penumpang seperti saya.
dan artinya ga ada peningkatan pemasukan dunk.
Hikamah yang bisa saya tangkep adalah..bagaimanapun Rezeki itu allah yang atur, sebagaimana kita maksa pengen dapet lebih, tetep aja klo Allah kasih rezeki sebanyak X maka tetap X, ga bisa kita paksa menjadi X+1..
tapi begitu juga sebaliknya, bila kita mengusahakan agar mendapat rezeki X namun Allah menginginkan rezeki kita X++ maka Allah akan tambahkan sesuai kehendaknya.
ini terbukti dari metro yang saya tumpangi, padahal ia tak banyak ngetem, dari awal cuma saya penumpang satu-satu nya, di jalan bertambah lagi, bertambah lagi hingga penumpangnya ada yang berdiri.

jadi perenunganku juga, kalo rezeki dikaitkan dengan jodoh, mungkin akan sama saja. karna rezeki dan jodoh kan Allah yang ngatur.
Jodoh di paksa gimana juga, kalo gak jodoh mah ya ga bakalan naik pelaminan, begitu juga sebaliknya.
tapi sebenarnya ada yang menggangu pikiranku... yaitu sejauh mana usaha kita untuk mendapatkan jodoh??
katanya kalo diem aja juga salah, harus usaha, tapi yang belum saya mengerti adalah,,usaha seperti apa yang Allah Ridoi??
Wallahu'alam...
saya masih belum mengerti..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerbung : My love, My bear (episode 2: tanpa sadar, kau isi kekosonganku)

Istiqamah di jalan Dakwah