Cerbung : My love, My bear (Episode 1: Gunung, awal mula cerita kita)

Cerbung atau lebih tepatnya cerita bersambung
Kisah kali ini tentang kisah cinta seorang guru dan muridnya.
Kenapa lagi-lagi tentang guru?
Karna aku seorang guru..jadi bisa dibilang..ini sisi kehidupan yang aku liat dari sisi pandang seorang guru.
Untuk lebih lanjut..simak cerita berikut..


Aku adalah seorang guru matematika di sekolah kejuruan swasta yang ada di kota jakarta. Namaku anna..
Banyak hal yang aku alami selama aku menjadi guru di sekolah ini..
Kali ini aku akan bercerita tentang kisah cintaku.
Yah karna aku juga seorang manusia, seorang wanita maka aku juga punya sisi cerita kisah cinta.
Tak mudah bagiku menjalani masa sendiri. 29 tahun aku lalui sendiri..bukan karna aku tidak mau membuka hati. Tapi karna aku memegang prinsip untuk tidak pacaran.
Aku ingin Alloh ridho dengan apa yang aku lakukan untuk hidupku ini maka aku juga harus menuruti apa yang Alloh perintahkan untukku selaku hambaNya.
Singkat cerita aku mengalami kegalauan akan perasaan cinta dengan rekan kerjaku sendiri. Panjang kalau aku cerita ulang, intinya aku sedang move on dari dia. Sebut saja namanya tri.
Aku dan dia sama-sama guru bidang studi matematika disekolah tempatku mengajar.
Aku terlibat hubungan tanpa status dengannya namun aku yang akhiri karna aku tidak suka ketidakpastian. Dia tolak aku, karna menganggap aku teman saja.
Oke aku terima, aku belajar move on dari nya. Berpikir mungkin aku saja yang salah terlalu mudah baper.
Alih-alih aku sedang move on dari dia. Aku jalani kehidupanku dengan fokus bekerja saja. Waktu ujian nasional yang sudah semakin dekat memberikan tekanan yang luar biasa kepadaku. Aku memegang 5 kelas 12 ditempat aku mengajar dan 5 murid privat yang notabene kelas akhir semua. Dari kelas 6 SD, kls 3 SMP, Kls 12 SMA. Alhamdulillah karna dari sanalah pendapatanku bisa bertambah. Tapi tanggung jawabnya juga tidak kecil.
Mereka bagus atau jelek menjadi tanggung jawabku.
Aku sangat bersemangat mengajari dan mendidik mereka. Bahkan disekolah aku suka memberikan tambahan belajar diluar jam kelasku. Tak sedikit anak yang meminta tambahan diluar jam ngajarku.
Aku memang sudah biasakan dari awal aku ngajar disekolah ini. Sengaja aku lakukan itu karna di SMK tidak semua anak berminat belajar matematika.
Siswa yang ikut belajar denganku juga bervariasi dari murid yang memang belajar matematika nya denganku, murid yang kelas dua belajar matematika nya denganku, sampai dengan murid yang tidak aku ajarkan ikut-ikut temannya untuk belajar denganku.
Singkat cerita aku jadi nambah murid dan kenalan.
Murid yang tadinya aku tak kenal, jadi aku kenal.
Suatu ketika ada seorang siswa dari kelas yang tidak aku ajarkan. Datang kepadaku meminta belajar matematika diluar jam belajar disekolah.
Awalnya aku tidak kenal anak itu.
Tapi awal mula aku ingat wajah anak itu ketika ada seorang anak yang memfollow instagramku.
Aku bertanya-tanya awalnya siapa anak ini. Karna aku biasanya malas untuk berteman dengan orang yang tidak ada hubungannya dengan teman-temanku.
Di profil anak ini terlihat fotonya dengan anak lain yang aku kenal. Apalagi anak yang aku kenal itu anak baik-baik yang notabene anak itu sama-sama ikut ekskul silat disekolah.
Maka aku terima permintaannya dan memfollow balik dia.
Sebut saja nama anak ini adalah nabil.
Anak laki-laki bernama nabil ini ternyata suka naik gunung juga.
Aku yang bergalau ria move on dari tri. Ingin rasanya kabur ke gunung.
Menikmati pemandangan gunung dan merenungi banyak hal disana.
Setiap postingan aku sering kali berhubungan dengan gunung.
Apalagi aku punya teman di semarang yang suka naik gunung juga. Jadi aku sering nitip-nitip tulisan di gunung sama dia.
Mas rohmat namanya. Mas rohmat ini temen game waktu aku suka main COC.
Walau aku sudah tidak main lagi, tapi tali silahturahimku dengannya belum putus. Karna aku pernah main ke semarang dan banyak dibantu oleh mas rohmat ini.
Maka dari itu aku senang menitip tulisan-tulisan ketika ia naik gunung dari gunung sumbing, prau, bahkan sampai sindoro.
..................................................................

Suatu hari ada pesan masuk ke ig ku.
Ketika aku lihat oh ternyata si nabil.
Nabil memang suka komen sg di ig ku. Krn kita ga terlalu deket jd
Chat dia, aku cm balas sekenanya.
tiba-tiba aja anak itu mengajakku naik gunung.

Nabil : bu, kita ke gede yuk. 


Aku : sama siapa aja? Waktunya kapan?

Nabil : ama fitri. Diajakin fitri. Ga tau wkwkwkwk
( Fitri adalah muridku di kelas lain yang tidak aku ajari matematika tapi kenal karna dia ikut belajar tambahan sama aku diluar kelas)

Aku : yee, dikirain uda tau tgl brp, kuylah kalo ibu mah.

Nabil : hehehe fitrinya aja nga tau. Saia juga kuy aja. Abis UN aja gimana?

Aku : ayo, sapa aja? Abis UN itu uda masuk bulan romadhon..jadi sebelum romadhon kalo mau.

Nabil : nah itu..masa bertiga doang. --_--. Saya, fitri, ibu. ...emang apa? Emng UN bulan apaan?

Aku : UN bulan april, oh baru bertiga doank. Wah ajak cowo yang ngertian ke gunung lah.ibu kan cuma pemula wkwkwk

Nabil : oooh bulan april. Ibu punya wa ga?

Aku : ada, 085711******. Ntu.

Nabil : wkwkwkwk iyaa nanti saya coba ajak. Wkwkwk....iya makasih.

Chat di instagram berakhir disitu dan pindah ke WA.

Bahas mengenai naik gunung, aku teringat muridku yang sudah alumni 2 tahun. Tama namanya. Rencana desember ini aku sama dia mau nanjak prau-sumbing. Tapi tidak jadi karna aku sakit. Dan ternyata dia juga tidak jadi karna hal lain. Teringat ajakan nabil, aku mengajak si tama juga. Karna setauku mereka juga saling kenal di perguruan silat.

Alhamdulillah nya tama mengiyakan ajakanku. Tapi aku khawatir karna ternyata fitri yang awalnya ngajak malah tidak jadi ikut disebabkan tidak mendapat izin dari orang tua nya.
Teringat teman kuliahku di UNJ. Dia jurusan biologi. Kenal dia itu saat aku aktif kegiatan di BEM. Ningsih namanya.
Aku kontak si ningsih karna aku memang suka chatan dengannya via WA. Aku tau dia suka sekali naik gunung. Banyak foto dia di puncak gunung. Makanya aku berani ngajak dia.

Chit chat sama dia..ternyata dia uda vacum dari dunia pendakian. Dia sudah sulit mendapat izin dari ortunya. Alasannya clasic krn umur aku dan dia sama2 sudah "dewasa" .orang tuanya menuntut agar pikirkan naik pelaminan dibanding naik gunung.
Akhirnya aku tidak terlalu berharap dia bisa ikut.
Berjalan waktu..aku masih konsisten buat ngajak dia. Ada aja yang aku kompor-koporin ke dia biar dia mau ikut.

Sampai akhirnya dia memutuskan..

"yauda aku mau ikut deh, nanti alasannya nemenin kmu na..kmu kan pemula. "

"Oke deh,,,mudah-mudahan dapat izin ya ning"

Dari situ mulailah kami membuat grup di WA. Untuk membahas naik gunung itu. Mulai dari persiapan dan lain-lain.
Seiring waktu..makin bertambah yang akan ikut naik gunung.

Setelah chat aku dan nabil di instagram, nabil sering mewhatsapp aku. Karna dia muridku..ya aku ga ada mslh karna memang bukan dia saja muridku yang suka mewhatsappku.
Banyak hal yang aku chat dengan si nabil. Dari bahas hubungan aku dan tri, sampe bahas hubungan si nabil dengan guru matematika yang baru disekolahku. Ibu hamidah.
Dari situ aku tau, ternyata nabil dekat dengan guru itu, tapi herannya kenapa dia minta tambahan belajar dariku?
Kalau menurut si nabil, cara ngajarku lebih mudah dipahami dibanding gurunya itu. Ibu hamidah.
Ya karna aku terbuka ke siapa saja. Jadi ga masalah jika anak itu mau belajar denganku.

Nabil anak yang baik, karna ia sering minta tambahan belajar denganku sepulang sekolah, aku jd minta dia antar pulang terus. Bahkan ketika aku dari sekolah harus mengajar privat. Dia mau saja mengantarku ksana kemari.
Saat itu aku berpikir..ya..kan namanya juga dia minta belajar denganku tanpa aku pungut bayaran..sebagai tanda terima kasih dia ke aku..mungkin dia mau direpotkan aku dengan mengantar ksana kemari.
Namun ada hal aneh ketika aku berterima kasih padanya saat diantar ke tempat privatku.
Dia bilang padaku.
Nabil : bu, nanti malem WA ya.
Aku : oh..yauda WA aja. Wa tinggal WA ko.
Nabil : oke, saya kalo ga ada wa ibu rasanya kesepian banget.
Aku : hah?
(Dalam hatiku..ini kedua kali ia bilang seperti itu, awal aku pikir cuma gombalan dia saja di chat. Tapi sekarang dia bilang langsung. Dan aku melihat sendiri ekspresinya itu jujur.)

Aku mulai merasa ada yang aneh dengan anak itu..ada apakah gerangan??
Perasaanku saja? Atau memang karakter anak itu yang begitu?


--bersambung--





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerbung : My love, My bear (episode 2: tanpa sadar, kau isi kekosonganku)

Istiqamah di jalan Dakwah