Cerbung : My love, My bear ( episode 5 : Gunung Gede, jadi story kita berdua part 2)

Sesampainya kami ditenda.
Aku melihat teman-temanku ada yang sibuk sedang memasak, baik itu memasak nasi maupun mie.
Sedangkan tama sibuk membangun tenda satu lagi. Yaitu tenda yang ada dikeril nabil.
Nabil yang peka itu tau, kalau aku sudah lapar, diapun juga. Maka dari itu  dia menyalakan kompor yang dia bawa ditasnya dan segera memasak mie.

Aku bilang ke nabil agar memasak mie nya dua. Untuk aku dan dia. Lalu aku berdua malah sibuk sendiri mempersiapkan mie yang akan kami buat.
Aku dan dia asik memasak mie goreng.
Saat itu ketika sudah matang, kami membutuhkan sendok untuk mengaduk mie dan bumbunya.
Namun karna kondisi saat itu masih riweh antara orang yang sibuk bangun tenda dengan orang yang sibuk masak nasi dan mie. Maka aku tidak menemukan dimana sendok yang aku bawa dari rumah.
Alhasil aku dan nabil mengambil tisu basah kemudian membersihkan tangan kami.
Aku dan dia pun mengaduk mie dan bumbunya itu dengan tangan kami.
Aku dan dia makan mie itu sepiring berdua sambil tertawa. Karna kami yang sudah lapar sudah tidak peduli lagi. Mau bersih atau kotor. Makanan yang kita makan ini. Yang penting kami kenyang.

Pakaianku saat itu basah dan kotor. Karna sebelumnya kehujanan. Aku memutuskan untuk mengganti baju didalam tenda. Namun karna di tenda kami bertiga dan aku pun juga malu untuk membuka seluruh pakaianku. Maka aku meminjam sarung milik nabil.
Jadilah aku bersarung saja saat itu.
Hehehe

Keesokannya, kami bangun kesiangan. Jika memang ingin melihat sunrise seharusnya kami bangun jam 4 dan bersiap ke atas. Namun apa daya, tubuh yang kelelahan membuat aku dan teman-temanku terlelap hingga jam 5 pagi.
Alhasil saat itu hanya fikih dan kafi yang memutuskan untuk mendaki ke puncak.
Khoir dan temannya pun sebenarnya ikut kesana. Namun, ia balik lagi karna menurutnya perjalanannya masih jauh sehingga mereka malas melanjutkan perjalanananya.
Tama, wija dan nabil kemudian berjalan ke sumber mata air untuk mengambil air.
Sedangkan aku yang sudah memutuskan tidak akan ke puncak. Memilih memasak saja ditenda.
 Kecewa aku saat itu bukan karna tidak ke puncak. Melainkan karna hp ku yang kehabisan baterai. Padahal aku sudah menyiapkan banyak kata-kata untuk aku ambil foto diatas gunung.
 Ketika mereka kembali, air pun segera digunakan untuk menyeduh kopi, teh,milo. Dan air yang mereka ambil pun habis kembali.
Karna aku penasaran ingin jalan-jalan di surya kencana.
Aku mau mengambil air lagi. Namun dengan syarat harus ada yang menemani.
Seakan teman-teman ku tau kedekatan aku dan nabil. Mereka malah menyuruh aku dan nabil yang mengambil air tersebut.

Akhirnya nabil mau, sepanjng jalan. Aku dan nabil berfoto-foto menggunakan hapenya sambil bercerita-cerita.
Ketika aku berjalan ditengah kabut dan udara dingin di surya surya kencana. Aku tidak melihat ada batu didepan jalanku..alhasil..aku hampir terjatuh..namun reflek aku berpegangan ke arah nabil yang ada disebelahku.
Aku pikir aku pegangan tangan dia. Namun sungguh memalukan buatku..aku justru memegang mr.P miliknya.
Otomatis dia kaget, akupun tak kalah kaget. Aku segera menarik tanganku sambil jalan menutup mukaku yang malu.
Setelah itu..dia mulai meledek aku..
Iih nakal ya.. pegang-pegang itu..
Aku yang malu sambil berlari kecil meminta maaf..
Maaf..maaf..ga sengaja..seriusan tadi mau jatuh jadi reflek.
Dia dan aku tertawa-tawa sambil bercanda menuju sumber air.

Sesudah kami mengambil air, searah jalan balik menuju tenda, dia bercerita akan memoto tulisan pesanan temannya. Iya, teman-teman dia yang cewe semua itu. Aku sadar, aku mulai merasa cemburu, ketika itu aku jalan cepat meninggalkannya..
Mungkin dia sadar kalau aku mulai bete.
Sampai di tenda..tidak lama kemudia kemudian fikih dan kafi balik dari puncak.
Sambil mengobrol-mengobrol..
Fikih dan kafi meledek nabil..yaa..jangan cuma cewe-cewe itu doank donk yang ditulisin..my bearnya juga.

Saat dengar itu aku sempet kaget. Loh..mrk juga tau tentang my bear toh.
Semoga mereka tidak tahu siapa sebenarnya my bear itu.
Karna saat itu..aku ngerasa aku dan nabil menjalin kedekatan yang lebih dari sekedar guru dan murid saja. Makanya..aku ngerasa seperti menyembunyikan hubungan kedekatan kami. Bahkan ketika turun pun nabil memintaku agar foto berdua dengannya, namun tidak jadi karna setiap kami ingin mencari momen berdua selalu ada teman kami yang tiba-tiba nongol menyambangi kami. Alhasil kami pura-pura sibuk ngomongin trek jalan saat itu.
aku tau, dari beberapa mereka sudah tau..kalo aku dan nabil bgtu dekat. Tapi mereka memilih diam.

Saat turun gunung pun..nabil masih tetep setia mengawalku. Hingga si wija pun meledek kami dengan sebutan dilan dan milea.
Sebenarnya sebutan itu uda ada sebelum naek gunung.
Saat itu aku dan nabil sedang ada di depan gedung C smk, kemudian temanku mengambil gambar kami sedang ngobrol berdua. Dari situ aku dan nabil disebut oleh dia dengan sebutan dilan dan milea. Malahan video itu dimasukan ke SG temanku itu.
Yang notabene se-SMK berteman dengan dia dan jadi tau video itu.
Alhasil teman kerjaku pun sampai saat ini menyebut si nabil dengan sebutan..dilan.
Kalau aku ditanya pasti bilangnya..dilanmu mana ?


-bersambung-


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerbung : My love, My bear (episode 2: tanpa sadar, kau isi kekosonganku)

Istiqamah di jalan Dakwah