Cerbung : My love, My bear ( episode 6 : cemburu ini pertanda apa?)

Sudah lebih dari sekali aku sadari, aku mulai cemburu jika ada wanita lain yang mendapat perhatian lebih dari nabil.
Aku mulai sadar ada yang salah dengan hatiku. Temanku ningsih saat awal selalu mengingatkanku..hati-hati nanti kmu baper ke muridmu sendiri.
Hal yang tak kuindahkan dahulu, kini mulai mengusik hatiku.

Aku mulai khawatir dengan perasaanku sendiri, aku mulai mencoba jaga jarak dengan nabil.
Cara pertama saat itu yang ku coba adalah singkat membalas pesannya.
Namun, nabil anak yang perasa. Dia peka saat aku hanya singkat membalas pesannya.
Lalu dia berkata..kenapa kok singkat?
Kenapa kok cuek? Uda ga butuh ya?
Yauda kalau begitu.
Tp aku yang sudah merasa ada sesuatu dihatiku tak berhasil mengabaikan pesannya.
Lalu aku menjelaskan keresahan hatiku padanya.
Aku jelaskan padanya kalau aku tidak mau sampai jatuh hati padanya.
Kisahku terdahulu yang baper pada laki-laki yang menolakku sudah cukup jadi pelajaran untukku.
Dari situ aku jelaskan k nabil untuk menghindari kejadian seperti itu terulang kembali, aku ingin menjauhi dia.
Dia tidak menerima begitu saja keinginanku. Dia membantah kalau dirinya hanya main-main saja seperti lelaki yang dulu dekat denganku.
Dia menjelaskan betapa perasaannya tulus padaku dan tak ingin jauh dariku. Apalagi sampai aku batasi komunikasi antara aku dan dia.
Saat itu, aku masih ragu dengan pernyataan darinya, aku masih kekeh dengan pendirianku untuk menjauhinya.
Bahkan ia sampai berani mengeluarkan statement mengejutkan padaku.
" Bu,, saya sayang sama ibu, saya mau ngisi kekosongan hati ibu, ibu bebas dekat dengan laki-laki lain yang mungkin nanti dia jodoh ibu. Jadi plis jangan ibu jauhin saya. Jikalau ibu nanti masih belum bertemu jodoh ibu, saya mau nikahin ibu. "

Jleb,, menohok hati aku, hati aku yang labil karna baru move on dari seseorang yang pernah sangat aku ingin miliki sebagai suami.
Tiba-tiba hadir anak lelaki yang berani berkata begitu kepadaku.
Ya Allah,,, semua ini ujian bagiku..
Dia muridku..dia ku anggap seperti anakku..
Saking sayangnya aku,,,aku nyaman didekatnya..
Tapi apa?? Mengapa rasa yang seharusnya aku harapkan hadir dari lelaki dewasa..justru muncul dari anak kesayangan aku??
Ini ujiankah untukku??

Begitu galau aku saat itu, akhirnya aku tetap menjalani seperti biasanya dengan nabil. Walaupun saat-saat seperti itu aku adukan kepada Allah di sepertiga malamku.
Aku menangis akan kegalauanku. Jikapun aku jalani seperti ini terus bersama nabil maka hubunganku dan nabil bagaikan oacaran tanla jadian.
Sama saja dosanya dengan pacaran.
Aku digeluti kegalauan tiada henti..antara tetap bahagia dekat dengannya..namun khawatir akan dosa yang aku terima.

Hingga suatu malam kegalauan aku itu..aku tuangkan dalam bentuk tulisan...

 Suara hati malam ini


Duhai Allah...
Dengarkanlah aku..
Apa kabarnya pujaan hatiku??
Aku.. Dsini menunggunya..
Masih berharap padaMu agar aku dipertemukan dengannya..

Duhai Allah..
Yang maha mendengar.. Maha penyayang...
Disini aku... Masih berharap padaMu..
Agar aku dipertemukannya...
Agar aku tetap yakin akan takdirMu..

Duhai Allah...
Disini aku.. Masih setia menunggunya..
Kekasih hati... Yang membimbingku makin dekat denganMu...

Duhai Allah..
Yang maha membolakbalikan hati..
Aku tak tahu.. Nama siapakah yang harus aku sebut dalam doaku..
Yang aku tahu... Aku hanya meminta yang terbaik untukku dari Mu..

Duhai Allah..
Yang menggenggam hati ini...
Genggamlah hati ini... Agar senantiasa.. Selalu ingin mendekat padaMu..
Sehingga tetap yakin hingga akhir.. Pada semua KetetapanMu padaku..

Duhai Allah...
Yang maha mengatur Allah semesta ini..
Aku dsini masih setia..
Menjalani.. Semua skenario terbaik yang Engkau atur untuk hambaMu ini..

Duhai Allah...
Yang maha membolak balikan hati manusia...
Buatlah hatiku... Agar tetap sabar.. Dalam ketaatan dan keyakinan yang benar padaMu..

Duhai Allah..
Maha pemilik cinta..
Pertemukanlah hambaMu.. Dengan seseorang yang juga mencintaiMu..
Agar cintaku dan cintanya kelak..
Yang akan menghantarkan kami.. Pada kecintaan kepadaMu dan menuju surgaMu..

Rabbana atinna fidduniya hasanah.. Wabbil akhiroti khasanah wakkina ajabbannar...
 30 april 2018


Begitu kegalauan aku berlanjut...hingga suatu ketika, aku bertengkar dengannya karna kelakuannya yang tidak mengenakan.
Mungkin aku yang belum mengenal dia dengan baik.
Karakter dia yang notabene menurut cewe itu gombal. Dia anggap sebagai hal yang biasa saja. Aku tau beberapa cewe yang chatan dengannya. Namun dia slalu tutup-tutupi dariku. Hingga suatu ketika ningsih melapor kepadaku tentang bahasa chatn nabil ke dia.

Aku amati bahasa..persis dan setipe..saat-saat awal.nabil mulai mendekati aku.
Mulailah dari situ aku bertengkar dengannya. Aku tak mau lagi berhubungn dengannya walaupun hanya sekedar chating.
Dia panik bukan main, tak mau kehilangan aku. Dia telpon aku berkali-kali, dia chat, sms dan lainnya. Aku masih tetap marah.

Saat itu sampai ia mengirimiku pesan..ibu, saya sayang banget sama ibu..
Saya gak akan ulangin lagi bgtu ke ibu.
Ibu plis jangan jauhin saya..saya mau serius sama ibu..
Saya uda ngomong sama ibu saya tentang jodoh saya. Bagaimana kalau lebih tua dari saya. Ibu saya ngebebasin aja, terserah saya yang mau menjalani, ibu plis jng jauhin saya..

Kurang lebih isi pesannya seperti itu. Banyak sekali bahkan menelponku juga bisa sampai 25 kali.
Karna aku tidak tega maka aku merespon dia lagi. Aku sangat tidak suka lelaki yang tidak jujur. Oleh sebab itu aku yakin akan meninggalkannya saat itu.
Tapi, karna ia memohon-mohon seperti itu maka aku memberi dia kesempatan sekali lagi.
Aku bilang, jika ia mengulangi perbuatannya lagi. Maka bukan aku yang melepas dia. Tapi dia yang sudah melepas aku dengan perbuatannya.
Saat itu dia berjanji..


-bersambung-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerbung : My love, My bear (episode 2: tanpa sadar, kau isi kekosonganku)

Istiqamah di jalan Dakwah